Rabu, 15 Februari 2017

Kapan Android Moto Z Masuk Indonesia?

Brand ponsel Moto (Motorola) telah hadir kembali di Indonesia melalui Lenovo selaku pemilik baru perusahaan tersebut. Produk perdana yang meluncur di Tanah Air adalah Moto E3 Power, smartphone mid-range berbanderol Rp 1.899.000.



Selain Moto E yang duduk di urutan terbawah, Motorola memiliki model-model ponsel Moto lain, yakni Moto G, Moto X, hingga yang teratas Moto Z dengan desain modular berupa cover belakang yang bisa diganti dengan komponen lain.



Reska K Nistanto/Kompas.com
Ini merupakan smartphone modular dari Motorola, anak usaha Lenovo

Lalu, kapan Moto Z akan masuk Indonesia? Anvid Erdian, 4P Manager MBG Lenovo Indonesia, mengatakan pihaknya sedang berupaya mendatangkan ponsel high-end tersebut.

"Moto Z sih Insya Allah akan hadir di Indonesia. Tunggu saja tanggal mainnya, kami sih ingin secepatnya," kata Anvid saat dijumpai usai acara peluncuran Moto E3 Power di Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Baca: Resmi, Moto E3 Power Dijual Rp 1,9 Juta di Indonesia

Moto Z merupakan seri ponsel yang terdiri dari tiga model, yakni Moto Z, Moto Z Force Droid Edition, dan Moto Z Play.

Moto Z dan Moto Z Force Droid Edition adalah dua model kelas atas dengan prosesor Snapdragon 820, sementara Moto Z Play duduk di kelas menengah dengan chip Snapdragon 820.

Aksesori modular jadi pembeda

Salah satu fitur unggulan ketiga model Moto Z adalah aksesori modular bernama Moto Mods. Bagian belakang ponsel bisa ditambahi komponen modular untuk menambah fungsi, misalnya modul kamera dengan lensa Zoom bikinan Hasselblad.


Reska K Nistanto/Kompas.com
Moto Z juga bisa dipasangkan dengan proyektor

Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia Adrie R. Suhadi mengatakan konsep dan ekosistem aksesori modular tersebut menjadi keunikan seri Moto Z dibanding ponsel lain yang beredar di pasaran.

"Kalau main spesifikasi terus sih tak ada habisnya. Kami coba sesuatu yang beda seperti Moto Z, konsep modular itu tidak ada yang punya," ujar Adrie.

Baca: Menengok Kembali Ponsel-ponsel Ikonik Motorola

Menurut Adrie, pasaran ponsel high-end di Indonesia sebenarnya masih menyisakan cukup ruang untuk pemain baru, seperti Moto Z. Sebab itulah pihaknya melirik kesempatan memboyong ponsel kelas atas Motorola ke Tanah air, di bawah payung brand Lenovo.

"Apalagi, sekarang ada beberapa model kelas atas yang tidak bisa masuk, entah karena tersandung kasus atau TKDN (persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Ini adalah kesempatan Moto untuk masuk," imbuhnya.

Di Indonesia, untuk memenuhi ketentuan TKDN, Lenovo merakit ponsel Moto di fasilitas pabrik di Serang, Banten, melalui kerja sama dengan TDK. Adrie menjamin produk-produk Moto bakal memenuhi persyaratan TKDN sebesar 30 persen yang mulai berlaku pada Januari 2017 mendatang.

Jumat, 10 Februari 2017

Moto E3 Power Hanya Dijual Online di Indonesia

Ponsel Android Moto E3 Power resmi memasuki pasaran Indonesia lewat acara peluncuran yang digelar pada Rabu (26/10/2016).



Untuk tahap awal, Motorola baru menjual Moto E3 Power melalui retailer online Lazada dengan banderol harga Rp 1.899.000, mulai Kamis (27/10/2016).

"Moto E3 Power akan dijual secara eksklusif di Lazada Indonesia," ujar Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia, Adrie R. Suhadi, ketika berbicara dalam acara.

Lazada menjual Moto E dengan promo berupa cashback Rp 100.000 dan bundling paket internet XL sebesar 12 GB untuk setahun penuh. Masa promosi ini berlangsung hingga 11 November mendatang.

"Kalau di channel lain, kami belum tahu kapan, harganya bisa berbeda," imbuh Adrie.

Dia mengatakan ponsel seri Moto sengaja dijual secara online sebagai bagian dari strategi diferensiasi dengan ponsel Lenovo yang sudah mapan di ritel offline, namun dia tak menutup kemungkinan smartphone Moto dijual secara offline apabila portofolio produk yang tersedia di Indonesia sudah lebih lengkap.

Penjualan perdana secara online, menurut Adrie, sekaligus merupakan upaya menguji reaksi pasar terhadap brand Motorola (Moto) setelah beberapa tahun absen dari pasaran Indonesia. Dia mengaku belum tahu sampai kapan ponsel seri Moto akan dijual lewat jalur online secara eksklusif.

"Kalau di India, penjualan Moto itu benar-benar hanya online saja, tapi 'kan Moto sudah lama ada di sana," katanya memberi contoh.

Senada dengan Adrie, 4P Manager MBG Lenovo Indonesia, Anvid Erdian mengatakan untuk saat ini pihaknya akan mendorong penjualan Moto E3 Power lewat Lazada Indonesia yang menjadi rekanan resmi.

"Nanti, tunggu saja untuk penjualan offline. Sekarang kami masih fokus di Lazada, apalagi di bulan November kan bakal banyak event promosi online," ujar Anvid.


–– AD

Minggu, 05 Februari 2017

Smartwatch, Tren yang Layu Sebelum Berkembang

Saat pertama kali dirilis ke pasar, smartwatch digadang-gadang sebagai tren besar berikutnya. Pada kenyataannya, prediksi tersebut tidak menjadi kenyataan. Bukannya semakin diburu, wearable yang satu ini malah sepi peminat alias layu sebelum berkembang.



Penurunan minat itu tercermin dalam riset pasar yang dilakukan oleh IDC. Laporan hasil riset menunjukkan bahwa pengapalan produk arloji pintar pada kuartal-III 2016, secara year-on-year (YoY), mengalami penurunan tajam, mencapai 51,6 persen.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Gizmodo, Rabu (26/10/2016), ini merupakan kabar buruk bagi sebagian besar produsen arloji pintar. Penurunan ini diprediksi terjadi karena sedikitnya produk baru, keterlambatan pengiriman arloji pintar Pebble, hingga soal Android Wear 2.0 yang ditunda sampai tahun depan.

Salah satu yang paling menderita dalam hal penurunan ini adalah Apple. Pasalnya, berdasarkan data IDC, pengapalan Apple Watch tercatat mengalami penurunan hingga 71,6 persen.

IDC memprediksi bahwa pada kuartal-III 2016 ini, Apple hanya mengapalkan 1,1 juta arloji pintar. Jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan pengapalan sebesar 3,9 juta unit pada 2015 lalu.

Kendati pengapalan arloji pintarnya menurun tajam, pangsa pasar Apple masih yang terbesar. Perkiraan IDC, raksasa teknologi California itu masih memegang sekitar 41,3 persen pangsa pasar arloji pintar di dunia.

Tentu saja masih ada kemungkinan pengiriman Apple Watch akan kembali naik seiring pertumbuan minat orang. Pasalnya, perusahaan baru saja merilis Watch seri 2, yang diyakini bakal kembali merangsang minat dalam beberapa waktu ke depan.

Garmin tetap naik

Bila melihat pada data IDC, ada satu produsen arloji pintar yang layak berbahagia, yaitu Garmin. Pasalnya, ketika pengapalan arloji pintar pada sebagian besar perusahaan mengalami penurunan, penjualan produk Garmin justru meningkat.

Garmin mencatat bahwa penjualan arloji pintar buatan mereka naik hingga 324 persen, sehingga menempatkannya di peringkat kedua di antara para produsen lain.

Strategi Garmin sebenarnya sederhana. Perusahaan hanya fokus pada pengembangan arloji pintar sebagai piranti kesehatan dan kebugaran, dua wilayah yang menjadi perhatian para pemakai gadget saat ini.