Senin, 30 Januari 2017

Dijual Rp 9 Juta, "Harga Asli" Pixel XL Cuma Rp 3,7 Juta?

Google membanderol Pixel XL edisi 32 GB dengan harga 769 dollar AS atau setara Rp 9,9 juta. Harga tersebut tergolong mahal, karena ternyata harga produksi Pixel XL jauh lebih murah.



Firma analisis pasar IHS membongkar Google Pixel XL untuk mengetahui biaya pembuatan ponsel tersebut. Hasilnya memang mencengangkan. Total harga produksinya diprediksi hanya 285,75 dollar AS atau sekitar Rp 3,7 juta per unit.

Dalam komponen harga produksi tersebut, yang paling mahal adalah panel sentuh super AMOLED 5,5 inci dengan lapisan Gorilla Glass 4. Harga panel ini mencapai 58 dollar AS atau sekitar Rp 754.000 per unit.



IHS
Google Pixel XL
Bila dibandingkan dengan banderol ritel 769 dollar AS, maka terlihat bahwa Google memberlakukan margin hampir dua kali lipat.

Total margin yang diterapkan pada Pixel XL 32 GB itu adalah 483,25 dollar AS atau setara Rp 6,2 juta.

Namun sebagaimana dilansir KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (26/10/2016), margin tersebut hanya berdasarkan perhitungan IHS, tanpa memperhitungkan biaya tambahan yang mungkin terjadi saat Google memproduksi Pixel XL.

“Google mendapatkan harga yang sama untuk setiap komponen yang juga digunakan oleh perusahaan manufaktur tingkat satu. Mereka juga mendapatkan keuntungan yang sama besar dibandingkan perusahaan besar lain,” komentar Senior Director of Cost Benchmarking for IHS Markit, Andrew Rassweiler.

Setara Apple

Melihat pada margin dan harga jual Pixel XL 32 GB, bisa dilihat bahwa Google mulai berusaha mengejar Apple. Hal yang dikejar, bukan sekadar teknologi semata, melainkan juga keuntungan yang diperoleh dalam penjualan tiap unit ponsel.

Bahkan seperti diketahui, berdasarkan riset oleh IHS, harga produksi iPhone 7 hanyalah 224,80 dollar AS atau sekitar Rp 3 juta. Itu pun sudah termasuk biaya manufaktur sebesar 5 dollar AS atau sekitar Rp 65.000.

Memang kedua perusahaan punya cara yang berbeda dalam hal memesan komponen. Apple bisa membuat ongkos produksi iPhone 7 jadi lebih murah karena mereka bisa memborong komponen dalam jumlah sangat besar. Harga per komponen pun jadi lebih murah.

Sedangkan Google, belum memiliki kemampuan memborong bahan mentah sebanyak itu. Raksasa internet tersebut hanya berjanji untuk berusaha meningkatkan ketersediaan pasokan barang di masa yang akan datang.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda