Minggu, 30 Oktober 2016

Hati-hati Penipuan Janji WhatsApp Gratis Pakai WiFi

Para pengguna Whatsapp kembali mendapatkan scam dengan janji-janji palsu dimana dikatakan mereka bisa melakukan chatting dengan Whatsapp tanpa internet, alias Gratis.



Dengan mengklik tautan yang dijanjikan yang akan meminta syarat mudah, kirimkan pesan tersebut ke 10 teman dan 5 group Whatsapp.

Bagi pengguna Whatsapp yang tertipu, alih-alih mendapatkan Whatsapp gratis tanpa internet, yang terjadi malah ia dijadikan korban untuk menyebarkan scam ke kontak dan group WhatsApp-nya.

Setelah korbannya mengerjakan apa yang diperintahkan, ibarat kuda penarik kereta yang di depan mulutnya diikatkan wortel, supaya ia tetap berlari namun tidak akan pernah mencapai wortel tersebut.

Korban akan ditipu untuk meng-install apps yang kemungkinan besar menggunakan metode Pay per Install yang akan memberikan keuntungan finansial langsung kepada pembuat scam ini.

Dalam banyak kasus, aplikasi yang di-installkan berpotensi melakukan aktitivas malware.

Scam ini cukup canggih karena memiliki opsi untuk mendeteksi pengakses situs, jika diakses melalui smartphone akan menampilkan pesan scam, namun jika diakses dari komputer biasa akan dialihkan ke google search.

Kemungkinan opsi ini dimunculkan untuk menghindari pesan error pada PC karena coding yang dilakukan tidak kompatibel dengan Whatsapp for PC.

Pesan di WhatsApp ini akan datang dalam bentuk sebagi berikut:


ist
Scam di WhatsApp.



ist
Scam WhatsApp gratis.

Jika di klik dari smartphone, maka ia akan menampilkan pesan untuk share (broadcast) ke 5 group dan 10 kontak Whatsapp.


ist
Gambar 3, Permintaan untuk mengundang 10 teman dan 5 group WhatsApp.


Jika hal tersebut dilakukan, maka korbannya sudah tertipu karena secara otomatis program tersebut akan mengirimkan pesan Whatsapp ke kontak dan group Whatsapp seperti pada kedua gambar di atas.
Jika korbannya memiliki tekad bulat maju terus pantang mundur menyelesaikan misinya meskipun sudah jelas-jelas tertipu telah menjadi korban scam dan melakukan broadcast, dan ia mengklaim hadiah yang dijanjikan.

Setelah mengirimkan 15 pesan dan mengklik tombol hijau [Activate Ultra Wifi], maka ia akan dihantarkan pada layar berikutnya. Bukan akses Whatsapp gratis yang didapatkannya melainkan layar janji surga lainnya dimana ia akan diminta untuk menginstal beberapa aplikasi.

Dan konyolnya lagi, aplikasi-aplikasi tersebut harus di buka selama 2 menit dan tidak boleh di uninstal selama 7 hari.



ist
Gambar 4, Bukan Whatsapp gratis yang didapatkan melainkan persyaratan untuk menginstall 3 aplikasi.

Jika hal tersebut tetap dilakukan, bahaya lain sangat berpotensi mengancam pengguna smartphone tersebut karena aplikasi smartphone sangat rentan disusupi malware dan korbannya bukan mendapatkan Ultra Wifi tetapi mendapatkan Ultra Tipu-tipu atau Ultra Malware.

Apa yang harus dilakukan jika Anda menyebarkan scam?

1. Jika Anda terlanjur percaya dan menyebarkan scam, Vaksincom menyarankan anda untuk segera menghubungi kontak dan group Whatsapp yang anda kirimi dan informasikan untuk tidak mengikuti pesan WhatsApp tersebut.

2. Jika Anda terlanjur menginstal aplikasi seperti gambar 4 di atas, segera uninstal aplikasi tersebut dan scan smartphone anda dengan program antivirus ter-update, seperti G Data Internet Security.

Penulis: Alfons Tanujaya
==========
*Alfons Tanujaya adalah mantan bankir yang merintis karir di dunia IT sejak tahun 1998, tahun 2000 mendirikan PT. Vaksincom dan aktif mendedikasikan waktu untuk memberikan informasi dan edukasi tentang malware dan sekuriti bagi komunitas IT Indonesia.

Orang Indonesia Paling Eksis dan Relijius Sedunia

Membaca berita Orang Indonesia Paling “Menderita” soal Baterai Ponsel , saya jadi tersadar ternyata orang Indonesia benar-benar paling “boros” urusan baterai handphone.



Secara rata-rata global penggunaan baterai ponsel mencapai 21.7 jam; namun di genggaman pengguna Indonesia baterai hanya bertahan di angka 12.8 jam dan yakinlah banyak sekali pengguna handphone yang “lebih menderita” karena sehari bisa charge dua tiga kali bahkan lebih.

Mengutip artikel tersebut, Brasil mencatatkan rata-rata daya hidup baterai selama 17,9 jam, sedangkan AS mencatatkan 18,2 jam. Negara dengan daya hidup baterai terlama adalah Jerman, selama 32,1 jam; Selandia Baru selama 27,7 jam; serta Australia selama 26,7 jam.

Di Indonesia tidak susah melihat para pengguna smartphone menenteng-nenteng baterai gendong alias powerbank. Beberapa teman dari negara lain terheran-heran mendengar kata “powerbank”.

Selain menenteng powerbank, tak sulit menemukan para pengguna smartphone mencari colokan listrik di mall, stasiun, ruang tunggu airport, ruang tunggu dokter, ruang tunggu rumah sakit, ruang tunggu bank; dan tempat lain.

Terlebih jika sudah lewat jam 12 siang, di mana-mana akan terlihat orang berlomba mencari colokan listrik. Tak lupa pertanyaan wajib: “wifi sini password’nya apa?”

Coba kita telisik tren sebagian besar pengguna smartphone di Indonesia. Media sosial? Jelas berderet iconnya terinstall rapi di smartphone masing-masing.

Facebook sepertinya wajib untuk pengguna smartphone, selain Twitter dan Instagram. Kemudian aplikasi percakapan, sebut saja Whatsapp, Line, WeChat, KakaoTalk, Skype, dan tak ketinggalan yang sudah uzur dan mulai ditinggalkan yaitu BBM.

Kemudian aplikasi foto, beserta aplikasi pendukungnya untuk mempercantik diri, memutihkan kulit, menyipitkan mata lebar dan melebarkan mata sipit, melentikkan bulu mata serta melembutkan rambut, meniruskan pipi tembem, atau merampingkan pinggang melar.

Foto makanan sehari minimal tiga kali adalah wajib, sarapan apa, makan siang apa, makan malam apa wajib difoto dan dishare ke Google+, Facebook, Whatsapp Group, Instagram dan Twitter.

Plus kalau di antara itu ada tea time atau coffee time, sudah jelas wajib foto. Apalagi kalau makan siang bersama teman kantor di mall, makan malam sama pacar atau suami/istri atau keluarga, nama resto dan tampak depan resto wajib foto, daftar menu tak boleh tidak difoto. Habis makan juga harus foto bersama.

Di parkiran lihat ada Lamborghini atau Ferrari kudu selfie, walaupun beli supercar seperti itu jelas jauh di awang-awang untuk kebanyakan orang, minimal ada foto selfie lah.

Beberapa saat setelah makan, wajib melototi smartphone untuk mengecek komentar teman-teman dan para followers, membalas komentar, menghitung jempol ‘like’, bila perlu membahas rasa serta resep dengan gaya ahli kuliner ala Bondan ‘Maknyus’ Winarno.

Ke toilet mall yang baru pertama kali masuk juga kudu wajib difoto interiornya, wastafelnya, kacanya, dsb.

Untuk belanjapun tak lupa berbagai aplikasi; ada Lazada, BliBli, Elevania, BukaLapak, Tokopedia, dan entah apa lagi. Untuk bepergian keliling kota dibutuhkan aplikasi Uber, Grab, Gojek. Khusus untuk Gojek malah sudah ada untuk pesan makanan dan minuman, bersih-bersih rumah, pijat dan entah layanan apa lagi.

Untuk berlibur aplikasi yang wajib di’install Garuda, Lion, Sriwijaya, Traveloka, Agoda, Accor, Booking-dot-com, Ctrip, AirAsia, Cathay Pacific. Selalu berburu tiket dan hotel murah dan promo.

Jangan lupa untuk keperluan banking. Semua ada di smartphone BCA, Mandiri, Maybank, OCBC NISP, CIMB Niaga, Danamon, Permata, HSBC, Standard Chartered dan lainnya.

Kemudian supaya tak ketinggalan berita di mana-mana. Ada aplikasi portal berita.

Tidak boleh ketinggalan ikut Group Whatsapp, baik group TK, SD, SMP, SMA dan universitas. Belum lagi group gereja, group masjid, group pengajian, group PKK, group RT- RW, group yoga, group aerobic, group pilates, group fitness, group sepedaan, group motor gede, group golf, group kantor, group departemen kantor, group divisi kantor, group makan siang kantor.

Nah untuk mami-mami (dan ada juga papi-papi), untuk memantau tugas dan PR anak, ikut juga group kelas anak pertama, group kelas anak kedua, group kelas anak ketiga dan seterusnya.

Yang dibahas bukan semata urusan sekolahan anak, di group seperti ini bisa membahas mau sarapan bareng di mana setelah antar anak ke sekolah, janjian fitness bareng, janjian ke salon bareng, janjian manicure-pedicure-creambath bareng.

Ada juga yang hobi ngrasani anak di kelas sebelah, yang bisa berlanjut ke duel jambak-jambakan antara dua mami, satu tidak terima anaknya dirasani, yang satu bertahan nyolot.

Tak berapa lama, foto duel jambak-jambakan akan beredar dari satu group ke group yang lain di sekolah tersebut dan menyebar ke group-group sekolah lain.

Supaya tidak ketinggalan urusan politik, group Facebook dan Whatsapp untuk Pilkada sudah jelas wajib juga. Group lovers dan haters calon gubernur atau kepala daerah tertentu, lovers atau haters partai politik tertentu, kudu juga jadi follower figur-figur ‘wah’ (politisi, kepala daerah, pemusik, penyanyi dan banyak lagi).

Belum lagi urusan game. Berbagai jenis game baik yang offline ataupun online. Jangan lupa streaming untuk yang hobi nonton serial Jepang, Korea, Mandarin, silat, misteri, CI, debat Trump – Hillary, dan masih banyak lagi.

Yang sangat menarik khusus untuk pengguna smartphone di Indonesia adalah: SANGAT RELIJIUS. Aplikasi kitab suci dari agama masing-masing terinstall di smartphone. Renungan harian agama tak ketinggalan, kotbah atau tafsir harian agama juga kudu ada.

Bukan saja agama sendiri, agama lain pun kadang diinstall untuk mencari persamaan, perbedaan, untuk kemudian dibahas, diperdebatkan, didiskusikan di group-group Whatsapp tadi itu.

Jika ada yang menemukan ‘kelemahan’ ayat kitab suci agama lain, dengan serta merta gembira ria memposting screenshot ayat tersebut beserta pembahasannya selayaknya sudah seperti ahli tafsir di group masing-masing.

Overdosis agama

Tak lupa berdoa di Facebook, menyapa Tuhan di Facebook dan Twitter, mengucap syukur kepada Tuhan lewat medsos, curhat kepada Tuhan di medsos, janjian selingkuh sambil berdoa supaya tidak ketahuan di private inbox, dapat kontrak besar lalu mengucap syukur kepada Tuhan sembari screenshot atau foto kontrak diposting di Facebook dan Twitter, kena tipu belanja online juga curhat di Facebook.

Akibat super eksis dan relijius itu, baterai dengan kapasitas berapapun, di tangan pengguna smartphone di Indonesia tidak bakalan bertahan lama.


Google Doodle Hari Ini Peringati Hari Sumpah Pemuda

Halaman utama Google hari ini, Jumat (28/10/2016), tampil beda. Logo Google kali ini dihiasi ilustrasi enam pemuda dan pemudi dari beragam suku di Indonesia, antara lain mengenakan baju adat Jawa, Bali, dan Betawi.



Keenam orang digambarkan sedang membacakan kalimat "Satu Tanah Air", "Satu Bangsa", dan "Satu Bahasa" yang muncul bergantian di bagian atas doodle.

Setiap kalimat tersebut merujuk pada ikrar yang diucapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa Indonesia pada momen Sumpah Pemuda di masa lalu.

Ya, Google Doodle hari ini merupakan persembahan terhadap peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88. Hari Sumpah Pemuda sendiri diikrarkan pada 28 Oktober 1928 silam dan menjadi tonggak berdirinya Indonesia.

Baca: Berkenalan dengan Tukang Gambar Google Doodle

Dilansir KompasTekno dari Wikipedia, Sumpah Pemuda merupakan keputusan yang diambil dalam Kongres Pemuda Kedua. Isinya menegaskan pengakuan dan cita-cita akan adanya tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan berbahasa Indonesia.

Pada saat terjadinya, ikrar bersama itu belum dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Istilah Sumpah Pemuda justru baru digunakan pasca-kongres selesai. Berikut ini, selengkapnya isi Sumpah Pemuda berdasarkan putusan kongress tersebut.

1. Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia
2. Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
3. Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia