Senin, 05 Desember 2016

Oppo dan Vivo Rajai China, Geser Huawei dan Xiaomi

Peta persaingan smartphone di China kembali berubah. Sempat didominasi oleh Xiaomi dan Huawei, kini pasar Negeri Tirai Bambu dikuasai oleh Oppo dan Vivo.



Menurut laporan kuartal-III 2016 (Juli hingga September ini) dari lembaga Counterpoint Research, Oppo menduduki singgasana smartphone China dengan pangsa pasar 16,6 persen.

Sementara itu, Vivo berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 16,2 persen, terpaut tipis dari Oppo.



Android Authority
Data kuartal-III 2016 di China menurut Counterpoint


Raja smartphone China sebelumnya, Huawei, harus puas turun ke posisi tiga. Meski begitu, pangsa pasar Huawei di China masih cukup besar, yakni 15 persen.

Xiaomi kembali merosot di kuartal-III ini. Perusahaan yang juga berasal dari China ini hanya berhasil meraih 10,6 persen pangsa pasar saja.

Meningkat drastis

Pangsa pasar yang diraih oleh Vivo dan Oppo dalam beberapa kuartal ini memang menunjukkan peningkatan drastis.

Pada kuartal-III tahun 2015, Oppo dan Vivo baru memiliki pangsa jauh dari kedua nama di atas, masing-masing sebesar 9,9 persen dan 8,2 persen.

Huawei dan Xiaomi menduduki posisi satu dan dua, dengan pangsa pasar 15,6 persen dan 14,6 persen.

Bahkan, Oppo dan Vivo masih kalah dari Apple, pemegang posisi tiga dengan 12,4 persen pangsa pasar smartphone di China.

Kuartal-II tahun 2016 ini, Oppo dan Vivo mulai semakin dekat posisi pertama kala itu, Huawei. Bahkan, keduanya sudah berhasil menyalip Xiaomi dan Apple.

Oppo berhasil mendapat pangsa pasar sebesar 16 persen dan Vivo dengan 13,2 persen. Pemuncak daftar di kuartal sebelumnya ini masih dipegang Huawei sebesar 16,9 persen.

Sementara itu, Xiaomi sudah turun ke posisi empat dengan pangsa pasar 11,2 persen.

Xiaomi butuh ponsel premium

Tren ponsel buatan China sendiri memang sedang mengalami perubahan. Masyarakat sudah tidak lagi mencari smartphone dengan harga murah, digantikan dengan perangkat premium berbanderol mahal.

Menurut Zhang Meng, Senior Analyst Counterpoint, Xiaomi hanya mampu mengalami peningkatan pengiriman produk sebesar 1 persen saja.

Hal tersebut disebabkan langkanya penjualan produk Xiaomi di toko fisik atau secara offline.

"Xiaomi juga butuh flagship jagoan premium untuk bersaing dengan perusahaan yang banyak berfokus di bidang R&D, seperti Oppo, Vivo, Apple, dan Huawei," tutur Meng, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Android Authority, Kamis (27/10/2016).

Sementara itu, pengapalan produk Oppo meningkat sebesar 82 persen secara year-over-year, berkat smartphone flagship Oppo R9. Masih menurut Counterpoints, produk yang satu ini bahkan mendominasi penjualan smartphone di China, mengalahkan iPhone.

Sedangkan, Vivo mengalami pertumbuhan sebesar 114 persen untuk masalah pengapalan produk berkat flagship X7.

Counterpoints juga memprediksi, Huawei bakal bersaing ketat dengan Oppo dan Vivo di kuartal berikutnya. Di kuartal tersebut Huawei diprediksi bakal merilis Mate 9, flagship yang diyakini bakal merebut kembali pangsa pasar dari Oppo dan Vivo.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda